Cute Yellow Pencil

Jumat, 30 Mei 2014

Tugas Akhir Media Pembelajaran Rancangan Media Pembelajaran







TUGAS AKHIR

MEDIA PEMBELAJARAN



RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Media Pembelajaran





Oleh:

Fitri Yanti
NIM. 1303857


Dosen Pembimbing:
Dr. Indrati Kusumaningrum, M.Pd.




PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA
 UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2014





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rancangan Media Pembelajaran ini.

Rancangan Media Pembelajaran ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Media Pembelajaran pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.

Dalam penyelesaian tugas Rancangan Media Pembelajaran ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1.      Bapak Dr. Jasrial, M.Pd. Ketua program studi Teknologi Pendidikan,    Pasca Sarjana Universitas Negeri padang.
2.  Ibu Dr. Indrati Kusumaningrum, M.Pd., dosen Pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran.
3.   Bapak/ Ibu Dosen Program studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.
4.     Rekan-rekan program studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang yang telah membantu dalam penulisan Rancangan Media Pembelajaran ini'

Semoga bantuan, bimbingan dan dorongan dari Bapak, Ibu dan rekan-rekan berikan menjadi amal Sholeh di sisiNya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari sepenuhnya bahwa Rancangan Media Pembelajaran ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari Bapak/ Ibu dan rekan-rekan sangat penulis harapkan.

Padang Panjang, Mei 2014.

Penulis


DAFTAR ISI

      Kata Pengantar .................................................................................................... i
      Daftar Isi ............................................................................................................. ii
     BAB I. Landasasan Teori
A.    Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika .................................    1
B.     Teori-teori Belajar ...................................................................................     2
1.      Teori Belajar Bruner ..........................................................................      2
2.      Teori Perkembangan Kognitif Piaget ................................................     4
3.      Teori Belajar bermakna David Ausubel ............................................      6
C.     Teori tentang Media ................................................................................       7
1.      Pengertian Media ...............................................................................      7
2.      Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ........................................    7
3.      Klasifikasi Media Pembelajaran .........................................................  8
D.    Teori tentang Pembelajaran Kooperatif ...................................................  9
E.     Teori tentang Metode Pembelajaran Number Head Together ................. 10
    BAB II Analisis Pembelajaran ..........................................................................  11
A.       Model ASSURE ......................................................................................    11
B.       Penerapan Model ASSURE pada pembelajaran matematika-
 untuk kelas IV SDN 15 Tanah Hitam Kota Padang Panjang..................   17
     BAB III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................21

       Daftar Pustaka .................................................................................................. 31



 BAB I
LANDASAN TEORI

A.                Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika
Menurut Anthony Robbins (dalam Trianto, 2009: 15) belajar adalah “ proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan ) baru. Pandangan senada juga dikemukakan oleh Jerome Bruner dalam Romberg & Kaput, 1999 (dikutip dari Trianto (2009: 15) bahwa belajar adalah “suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/ pengetahuan yang sudah dimilikinya.”

Selanjutnya Slavin (2000: 141) dalam Trianto (2009: 16) juga mengemukakan pengertian tentang belajar sebagai berikut:
“Learning is ussually defined as a change in an individual caused by experience. Changes caused by development (such as growing individuals that are present at birth (such as reflexes and respons to hunger or pain). However, humans do so much learning and development are inseparably linked.”(Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkemabangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya).

Dan pembelajaran adalah “usaha sadar dari seorang guru untukmembelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dlam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.” (Trianto, 2009: 17).

B.     Terori – Teori Belajar
1.      Teori Belajar Bruner
Jerome S. Bruner  adalah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli psikologi belajar kognitif.
a.   Belajar sebagai proses Kognitif
Bruner mengemukakan bahwa belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses itu ialah (1) memperoleh informasi baru, (2) transformasi informasi, (3) menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan (Bruner, 1973) dalam Ratna Wilis (1989: 101).

Pendewasaan pertumbuhan intelektual atau pertumbuhan kognitif seseorang, menurut Bruner adalah sebagai berikut:
1.   Pertumbuhan intelektual ditunjukkan oleh bertambahnya ketidak tergantungan respons dari sifat stimulus. Dalam pertumbuhan intelektual ini ada kalanya seorang anak mempertahankan suatu respons dalam lingkungan stimulus yang breubah-ubah. Jadi melalui pertumbuhan seseorang memperoleh kebebasan dari pengontrolan stimulus melalui proses-proses perantara yang mengubah stimulus sebelum respons.
2.   Pertumbuhan intelektual tergantung pada bagaimana seorang menginterprestasikan peristiwa-peristiwa menjadi suatu sistem simpanan yang sesuai dengan lingkungan. Sistem inilah yang memungkinkan peningkatan kemampuan anak untuk bertindak diatas informasi yang diperoleh pada suatu kesempatan.
3.   Pertumbuhan intelektual menyangkut peningkatan kemampuan seseorang untuk berkata pada dirinya sendiri atau pada orang-orang lain, dengan dengan pertolongan kata-kata dan simbol-simbol, apa yang telah dilakukannya atau akan dilakukakannya.

Ada 3 cara penyajian dalam proses pembelajaran menurut Bruner:
1.      Cara enaktif yaitu melalui tindakan.
2.      Cara penyajian ikonik, didasarkan atas pikiran internal. Pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar-gambar yang mewakili suatu konsep, tetapi tidak mendefinisikan sepenuhnya konsep itu.
3.      Cara simbolik, yang didasarkan pada berpikir secara abstrak, arbitrer, dan lebih fleksibel.

b.   Belajar penemuan
Salah satu model pembelajaran kognitif yang sangat berpengaruh ialah model dari Jerome Bruner (1966) yang dikenal dengan nama belajar penemuan (discovery learning). Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan menunjukkan beberapa kebaikan diantaranya:
1.   Pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat diingat atau lebih mudah diingat, bila dibandingkan dengan pengetahuan yang dipelajari dengan cara-cara lain.
2.   Hasil belajar penemuan memunyai efek transfer yang lebih baik dari pada hasil belajar lainnya.
3.   Secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas.

Cara menerapkan belajar penemuan pada siswa, ditinjau dari segi metode, tujuan, serta peranan guru:
a.   Metode dan tujuan
Dalam belajar penemuan, metode dan tujuan tidak sepenuhnya seiring. Tujuanbelajar bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan saja. Tujuan belajar sebenarnya ialah untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan-kemampuan intelektual para siswa, dan merangsang keingintahuan mereka dan memotivasi kemampuan mereka. Inilah yang dimaksud dengan memperoleh pengetahuan melalui belajar penemuan.

b.   Peranan guru
Dalam belajar penemuan, peranan guru dapat dirangkum sebagai berikut:
   Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki oleh para siswa.
   Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para siswa untuk memecahkan masalah.
   Guru harus memperhatikan tiga cara penyajian yang telah dinyatakan diatas yaitu cara enaktif, ikonik dan simbolik.
   Bila siswa memecahkan masalah dilaboratorium atau secara teoritis, guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor.
   Menilai hasil belajar siswa.
(Ratna Wilis dahar, 1989: 108).

2.      Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka.

Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru lahir sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembangan kognitif tersebut disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget
Tahap
Perkiraan usia
Kemampuan-kemampuan utama
sensorimotor
lahir sampai 2 tahun
terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dari perilaku reflektif ke prilaku yang mengarah kepada tujuan.
praoperasional
2 sampai 7 tahun
perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan objek-objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi
operasi konkret
7 sampai 11 tahun
perbaiakn dalam kemampuan secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
operasi formal
11 tahun sampai dewasa
pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaaneksperimentasi sistematis.
(dikutip dari Trianto, 2009: 30)

Menurut Piaget (dalam Slavin, 1994: 145) dikutip dariTrianto (2009: 30) perkembangan kognitif sebagain besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Berikut ini adalah implikasi penting dalam model pembelajaran dari teori Piaget.
a.   Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses anak, tidak sekadar pada hasilnya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
b.   Memperhatikan peranan pelik dari inisiatif anak sendiri, keteribatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Didalam kelas penyajian pengetahuan jadi (ready-made) tidak medapat penekanan, melainkan anak didorong menemukan sendiri (discovery maupun inquiry) pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan lingkungannya.
c.   Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan.
(Trianto, 2009: 29-31).

3.   Teori Belajar bermakna David Ausubel
Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi barupada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. (Dahar, 1988: 137) dalam Trianto (2009: 37). Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang diketahui siswa. Yakinilah ini dan ajarlah ia demikian (Dahar, 1988: 143) dalam Trianto (2009: 37). Pernyataan inilah yang menjadi inti dari teori Ausubel. Dengan demikian agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.

Cara menerapkan teori Ausubel dalam pembelajaran:
a.   Pengaturan awal (advance organizer)
Pengaturan awal mengarahkan para siswa ke materi yang akan mereka pelajari, dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam membantu menanmkan pengetahuan baru.
b.   Diferensiasi Progresif
Selama belajar bermakna berlangsung, perlu terjadi pengembangan dan elaborasi konsep-konsep yang tersubsumsi. Menurut Ausubel, pengembangan konsep berlangsung paling baik, bila unsur-unsur yang paling umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahulu, kemudian diberikan hal-hal yang lebih mendetail dan lebih khusus dari konsep itu.
c.   Belajar Superordinat
Belajar superordinat terjadi, bila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dikenal sebagai unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas, lebih inklusif.
d.   Penyesuaian Integratif
Materi pelajaran disusun sedemikian rupa sehingga bisa digerakkan hierarki-hierarki konseptual selama informasi disajikan.

C.       Teori tentang Media
1.   Pengertian Media
Media menurut Gerlach & Ely adalah “manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.” (Arsyad, 2002:3).
Adapun media pembelajaran menurut  Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. (http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB%202%20-%2005208244044.pdf).
Dan menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. (Arif S. Sadiman, 2003:6) dalam (http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB%202%20-%2005208244044.pdf).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media sangat berperan penting dalam membantu guru menyampaikan materi pelajaran kepada sisiwa.
2.      Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Encyclopedia of Education Research  dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1.  Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.        Memperbesar perhatian siswa.
3.      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.   Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6.  Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa.
7.        Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dan manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) adalah dalam http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB%202%20-%2005208244044.pdf adalah:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi   belajar.
2.  Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan  siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3.      Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

3.      Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), dikutip dalam http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB%202%20-%2005208244044.pdf yaitu:
a.  Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.
b.  Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan contohnya  buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
c.    Media berbasis visual
Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
d.  Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
e. Media berbasis komputer
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar diantaranya memanfaatkan komputer dalam penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Cara ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI).

               D.    Teori Tentang Pembelajaran Kooperatif
Menurut Artz dan Newman (1990) dalam Miftahul Huda (2012: 32) “pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai kelompok kecil pembelajar/ siswa yang bekerjasama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai satu tujuan bersama”.

Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Johnson & Johnson (1994) dalam Trianto (2009: 37) adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara berkelompok.

               E.     Teori Tentang Pembelajaran Number Head together
Menurut Miftahul Huda (2012: 130) “Metode Pembelajaran tipe NHT (Numbered Head Together) dikembangkan oleh Russ Frank”. Slavin (1995) dalam Miftahul Huda (2012: 130) menyatakan bahwa “metode yang dikembangkan oleh Russ Frank ini cocok untuk memastikan akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok”.
Adapun keuntungan dari metode NHT ini dalam proses pembelajaran ada beberapa hal, seperti yang dikemukakan oleh Miftahul Huda (2012: 138) diantaranya:
1.        Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
2.         Meningkatkan semangat kerjasama siswa.
3.         Dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.

Prosedur pelaksanaan NHT ini dikemukakan oleh Miftahul Huda (2012: 138) sebagai berikut:
1.        Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
2.  Guru memberikan tugas/ pertanyaan dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3.        Kelompok berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
4.        Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka.




BAB II
ANALISIS PEMBELAJARAN
A. Model ASSURE
Dalam menganalisis pembelajaran penulis menggunakan model ASSURE karena  model ASSURE menggabungkan semua peristiwa dalam proses pembelajaran. Penggunaan model ASSURE dilakukan dengan menganalisi 6 hal yaitu:
1.   Analisis Pebelajar (Analyze Learners)
Analisis pebelajar merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam sebuah perencanaan pembelajaran yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik pebelajar  yang terbukti berhubungan dengan hasil belajar. Bidang utama yang perlu dipertimbangkan selama analisis pembelajar meliputi:
1.   Karakteristik umum peserta didik
Karakteristik ini penting dilakukan untuk memahami karakteristik umum yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Adapun karakteristik ini berkisar dari variabel konstan, seperti jenis kelamin dan etnis, untuk orang-orang yang berbeda-beda secara teratur seperti sikap dan bahasa.
2.   Kompetensi khusus pebelajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang topik).
Kompetensi khusus pebelajar ini meliputi pengetahuan awal siswa. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pengetahuan siswa sebelumnya dari topik tertentu mempengaruhi bagaimana dan apa yang mereka pelajari lebih daripada semua sifat psikologis (Dick, Carey, & Carey, 2009). 

Kompetensi khusus pebelajar  dapat dilakukan secara informal (seperti pertanyaan di kelas) atau formal (seperti meninjau hasil tes standar atau memberikan tes buatan guru dan penilaian). Tes masuk adalah penilaian yang menentukan apakah siswa memiliki prasyarat yang diperlukan, atau kompetensi, untuk mendapatkan keuntungan dari pembelajaran.
3.   Gaya belajar
Gaya belajar  mengacu pada ciri-ciri psikologis  yaitu psikologis yang menentukan cara menerima pantulan individu, berinteraksi  dan merespon secara emosional untuk lingkungan belajar  yang meliputi kekuatan, kebiasaan pengolahan informasi, motivasi, dan faktor fisiologis. Adapun gaya belajar ada 3 macam yaitu:
a.   Gaya belajar  visual (melihat) yaitu gaya belajar dimana pebelajar lebih banyak melihat seperti membaca.
b.   Gaya belajar audio (mendengarkan) yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius.
c.   Gaya belajar kinestetik (melakukan) yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

2.   Menentukan Standar dan Tujuan Pembelajaran (State Standars and Objectives)
Langkah berikutnya adalah untuk menyatakan standar dan tujuan pembelajaran sespesifik mungkin. Hal ini  dimulai dengan kurikulum dan teknologi standar yang diadopsi oleh kabupaten/ kota. Tujuan yang dinyatakan adalah nama peserta didik dan untuk siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan (perilaku) yang harus didemonstrasikan, kondisi di mana perilaku atau kinerja akan diamati, dan sejauh mana pengetahuan atau keterampilan baru harus dikuasai.

3.   Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan (Select Strategies, technology, Media, and Materials)
Langkah berikutnya dalam menciptakan pembelajaran yang efektif yang mendukung pembelajaran melalui penggunaan teknologi dan media yang tepat adalah pemilihan sistematis strategi pembelajaran, teknologi dan media, dan bahan pelajaran. Berikut panduan membahas proses seleksi  pemilihan strategi, teknologi dan media serta bahan ajar.
a.   Pemilihan Strategi
Ketika mengidentifikasi strategi pembelajaran untuk proses pembelajaran, hal yang pertama harus dilakukan adalah mempertimbangkan strategi atau pendekatan yang lebih baik digunakan, apakah berpusat pada guru atau berpusat pada siswa.
Strategi yang berpusat pada guru adalah strategi pembelajaran dimana  guru melibatkan kegiatan mengajar sendiri, seperti menyajikan konsep dengan menunjukkan video atau membaca cerita atau menggunakan papan tulis.  Dan strategi yang berpusat pada siswa adalah guru yang melibatkan para siswa dalam pembelajaran aktif , seperti membahas pro dan kontra dari suatu topik, melakukan pencarian  internet, mengambil foto digital dari sebuah proses , atau mendengarkan podcast pada topik saat ini .
b.   Pemilihan Teknologi Dan Media
Memilih teknologi dan media yang tepat menjadi tugas guru. Diabad 21 ini teknologi dan media sudah sangat luas. Dalam memilihnya seorang guru harus memperhatikan keragaman peserta didik, dan tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai .
Untuk membantu proses proses pemilihan teknologi dan media dapat digunakan seleksi rubrik.

Seleksi Rubrik .
Seleksi Rubrik memberikan prosedur yang sistematis untuk menilai kualitas teknologi dan media tertentu. Seleksi Rubrik adalah template dengan bidang yang terpisah untuk memasukkan judul media, sumber, dan deskripsi singkat bersama dengan skala penilaian yang telah ditetapkan untuk menilai teknologi / media yang sedang ditinjau.
Masing-masing rubrik mencakup seperangkat kriteria seleksi yang konsisten serta kriteria untuk teknologi yang ditunjuk atau media ( misalnya , perangkat lunak komputer , audio ) . Guru perlu menentukan kriteria yang paling penting bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dinyatakan .
Kriteria Seleksi Rubrik
• Penyesuaian dengan standar , hasil , dan tujuan
• Informasi yang akurat dan terkini
• Bahasa - umur yang sesuai
• Kualitas Teknis
• Kemudahan penggunaan (untuk siswa atau guru )
• Buku petunjuk dan arah

c.   Pemilihan Bahan , Modifikasi, Atau Mendesain
Bila telah dipilih strategi dan jenis teknologi dan media yang dibutuhkan untuk pelajaran, selanjutnya  adalah memilih bahan-bahan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran . Langkah ini melibatkan tiga opsi umum:
F Memilih bahan yang tersedia .
Guru dapat memilih bahan ajar tersedia dari sekolah, kabupaten , atau sumber  lainnya yang mudah mudah diakses. Banyak dari sumber daya ini gratis atau murah. Maka kecermatan guru sangat diperlukan dalam memilih bahan ajar. 
F Memodifikasi bahan  yang ada .
Untuk memenuhi beragam kebutuhan siswa, guru perlu memodifikasi bahan ajar untuk menyelaraskan dengan tujuan pembelajaran. Teknologi menyediakan beberapa pilihan untuk memodifikasi bahan yang ada. Banyak sumber daya pendidikan yang disediakan sebagai file digital bebas hak cipta atau sebagai salinan kertas. Bahan digital biasanya ditemukan pada situs-situs pendidikan yang menyediakan sumber daya  untuk didownload. Contoh sumber daya termasuk pelajaran handout, presentasi PowerPoint guru, dan spreadsheet Excel diformat untuk entri data yang mudah .
F Merancang Bahan Baru .
Ketika bahan siap pakai tidak tersedia atau bahan yang ada tidak dapat dimodifikasi dengan mudah, guru perlu merancang materi pelajaran sendiri seperti membuat handout.

4.   Memanfaatkan teknologi, media dan bahan (Utilize Technology, Media, and Materials)
Langkah ini melibatkan perencanaan peran mengajar  untuk memanfaatkan teknologi, media, dan bahan-bahan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk melakukan hal ini, di ikuti 5 proses yaitu  melihat dan mengidentifikasi teknologi, media, dan bahan konstruksi; menyiapkan teknologi, media, dan bahan konstruksi; menyiapkan  lingkungan; menyiapkan peserta didik, dan Memberikan pengalaman belajar. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.   Melihat dan mengidentifikasi teknologi, media dan bahan ajar
Pada tahap ini guru perlu melihat teknologi dan media yang dipilih dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran . Tujuannya adalah untuk memilih bagian-bagian yang secara langsung sesuai dengan pelajaran.
2.      Siapkan teknologi, media dan bahan pembelajaran
Guru perlu mempersiapkan teknologi , media , dan bahan-bahan yang akan mendukung kegiatan pembelajaran. Langkah pertama adalah mengumpulkan semua peralatan yang  dibutuhkan. Kemudian tentukan urutan untuk menggunakan bahan-bahan dan apa yang akan dilakukan.
3.      Siapkan lingkungan
Dimanapun proses pembelajaran berlangsung seperti di dalam kelas atau  di laboratorium, lingkungan belajar harus di siapkan terlebih dahulu. Fasilitas harus diatur seperti penggunaanteknologi, bahan dan media yang efektif.  Beberapa media mungkin memerlukan ruangan gelap , sumber daya yang nyaman , dan akses ke lampu. Guru harus mempersiapkan dan memeriksa semua hal tersebut.
Selain itu tempat duduk siswa juga harus diatur dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga siswa dapat melihat dan mendengarserta memahami pembelajaran yang sedang berlangsung dengan baik.
4.      Siapkan peserta didik
Penelitian tentang pembelajaran memberitahukan bahwa apa yang dipelajari dari suatu kegiatan sangat tergantung pada bagaimana peserta didik dipersiapkan untuk pelajaran ( Gagne , Briggs , & Wager , 1992) .
5.      Memberikan pengalaman belajar
Dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa dapat dilakukan dengan berpusat pada guru atau pada siswa. Pengalaman belajar berpusat pada guru sering melibatkan presentasi, demonstrasi , drill- dan - praktek , atau tutorial yang dilakukan oleh guru. 

5. Mengembangkan partisispasi Pebelajar (Require Learner Participation)
Sebuah pembelajaran yang efektif harus memerlukan keterlibatan mental yang aktif dari pebelajar. Oleh karena itu guru harus menyediakan kegiatan yang memungkinkan pebelajar  untuk mempraktekkan pengetahuan atau keterampilan baru dan menerima umpan balik pada upaya mereka sebelum secara resmi dinilai. Praktik yang  melibatkan diri pebelajar dapat dilakukan dari pembelajaran dengan bantuan komputer, aktivitas Internet, atau latihan kelompok. Dan umpan balik bisa datang dari guru, komputer, siswa lain, atau evaluasi diri.
6.   Mengevaluasi dan merevisi (Evaluate and Revise)
Setelah menerapkan pelajaran, selanjutnya mengevaluasi pada belajar siswa.  Penilaian ini tidak hanya menguji sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga memeriksa seluruh proses pembelajaran dan dampak penggunaan teknologi dan media. Kemudian dilakukan revisi  terhadap perbedaan antara tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa.


B.  Penerapan Model ASSURE pada pembelajaran matematika untuk kelas IV SDN 15 Tanah Hitam Kota Padang Panjang.

Berdasarkan uraian diatas, maka analisis pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE pada kelas IV SDN 15 Tanah Hitam untuk materi satuan –satuan berat pada mata pelajaran matematika adalah sebagai berikut:
1.   Analisis Pebelajar (Analyze Learners)
a.   Karakteristik umum
F Siswa kelas IV SDN 15 Tanah Hitam Kota Padang Panjang tahun pelajaran 2013/ 2014 berjumlah 18 orang terdiri dari laki-laki 13 orang dan perempuan 5 orang.
F Usia semua siswa rata-rata 10-12 tahun
F Bahasa siswa adalah bahasa Indonesia dan bahasa daerah yaitu bahasa minang.
F Agama semua siswa adalah Islam
F Suku Bangsa siswa adalah Minang Kabau
F Kebangsaan siswa adalah warga negara Indonesia
F Perekonomian orang tua siswa rata-rata menengah kebawah.

b.   Karakteristik khusus
Karakteristik khusus siswa Kelas IV SDN 15 Tanah Hitam yang mencakup pengetahuan awal siswa terhadap materi kesetaraan satuan waktu, panjang dan kesetaraan satuan berat pada mata pelajaran matematika yang diketahui dari pemberian tes awal kepada siswa adalah 75% siswa belum mengenal tentang satuan-satuan waktu, panjang dan berat dan hubungan antar satuan-satuan waktu, panjang dan satuan berat, dan 25% siswa sudah mengenal satuan-satuan  waktu, panjang dan berat tapi belum mengenal hubungan kesetaranan antar satuan-satuan waktu, panjang dan berat.

2. Menentukan Standar dan Tujuan Pembelajaran (State Standars and Objectives)
Dalam hal ini penulis menentukan standar dan tujuan pembelajaran berdasarkan silabus mata pelajaran matematika kelas IV SDN 15 Tanah Hitam yang mengacu kepada kurikulum KTSP.
    Standar Kompetensi          : 3. Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat   dalam pemecahan masalah
      Kompetensi Dasar            : 3.2. Menentukan hubungan antar satuan waktu, antarsatuan panjang dan antar satuan berat.
Indikator Pembelajaran    :
a.   Menyebutkan hubungan hari, minggu, bulan, tahun, dan abad
b.   Menyebutkan hubungan antarsatuan panjang dan antarsatuan berat
c.   Menghitung satuan ukuran panjang dan satuan berat

Tujuan Pembelajaran                        :
Siswa dapat:
F Mempelajari contoh hubungan hari, minggu, bulan, tahun, windu dan abad
F Mempelajari satuan panjang tidak baku dan baku
F Mempelajari contoh perhitungan pada satuan ukuran panajang.
F Mempelajari satuan berat

3. Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan (Select Strategies, technology, Media, and Materials)
Dalam hal ini strategi pembelajaran dipilih adalah model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Sedangkan teknologi dan media yang dipilih adalah komputer. Dan bahan ajar yang dipilih adalah handout yang dirancang dan ditulis untuk materi satuan berat ini.
4.   Memanfaatkan teknologi, media dan bahan (Utilize Technology, Media, and Materials)
Sesuai dengan penjelasan yang telah dikemukakan diatas  maka dalam memanfaatkan teknologi, media dan bahan, guru melakukan 5 tahapan dalam memanfaatkan teknologi, media dan bahan. 5 tahapan tersebut adalah:
F Guru melihat dan mengidentifikasi teknologi, media, dan bahan ajar yang telah dipilih. Dalam hal ini teknologi, media dan bahan ajar yang telah dipilih harus sesuai dengan materi satuan berat dan dalam kondisi yang baik.
F Menyiapkan teknologi, media, dan bahan ajar
Dalam hal ini guru menyiapkan teknologi, media dan bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan baik.
F Menyiapkan  lingkungan
Hal ini sangat penting dilakukan karena dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Lingkungan yang kondusif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun lingkungan yang harus dipersiapkan dalam hal ini adalah ketersediaan aliran listrik, mengatur pencahayaan ruangan, mencek kebersihan layar LCD proyektor, mengatur tempat duduk siswa dalam kondisi berkelompok karena pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT, menuliskan di papan tulis nama-nama anggota kelompok siswa.

F Menyiapkan peserta didik
Siswa diminta duduk berkelompok sesuai dengan tempat duduk yang telah diatur guru dan sesuai dengan nama anggota kelompok , meminta siswa berdo’a sebelum belajar, meminta siswa menyiapkan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dan meminta siswa membaca handout yang dibagikan guru dengan durasi waktu yang ditentukan guru.

F Memberikan pengalaman belajar
Dalam hal ini guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dengan menggunakan media komputer dan bahan ajar handout yang diharapkan siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

5.      Mengembangkan partisispasi Pebelajar (Require Learner Participation)
Dalam mengembangkan partisipasi pebelajar pada materi satuan berat siswa diminta aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing memecahkan persoalan yang diberikan guru dan guru berperan sebagai fasilitator.

6.      Mengevaluasi dan merevisi (Evaluate and Revise)
Dalam hal ini dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa tentang materi satuan berat melalui kuis dan ulangan harian. Selain itu juga dinilai keaktifan belajar siswa dan sikap siswa melalui skala sikap dan lembar observasi. Untuk evaluasi  teknologi, media dan bahan yang telah digunakan, guru menggunakan seleksi rubrik yang diisi oleh guru dalam proses pembelajaran serta dilakukan juga pendataan jawaban melalui pemberian kuisioner kepada siswa.

Dari hasil evaluasi belajar siswa dan hasil evaluasi penggunaan teknologi, media dan bahan yang telah digunakan dilakukan revisi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.



BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 15 Tanah Hitam
Mata Pelajaran       : Matematika
Kelas/ Semester      : IV/ I
Alokasi Waktu        : 6 × 35 Menit (3 × Pertemuan)


Standar Kompetensi :
 3. Menggunakan pengukuran sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
 3.2 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antarsatuan  panjang dan antar satuan berat.
Indikator pembelajaran :
a.      Menyebutkan hubungan hari, minggu, bulan, tahun, dan abad
b.      Menyebutkan hubungan antarsatuan panjang dan antarsatuan berat
c.      Menghitung satuan ukuran panjang dan satuan berat

A.    Tujuan Pembelajaran           :
a.      Mempelajari contoh hubungan hari, minggu, bulan, tahun, windu dan abad
b.      Mempelajari satuan panjang tidak baku dan baku
c.      Mempelajari contoh perhitungan pada satuan ukuran panjang.
d.      Mempelajari satuan berat
Karakter siswa yang diharapkan : 
Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (diligence )  dan  Tanggung jawab ( responsibility )

B.     Materi Pembelajaran
     Kesetaraan antar satuan waktu
     Kesetaraan antar satuan panjang
     Kesetaraan antar satuan berat

C.    Metode Pembelajaran
     Number Head Together

D.    Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1.  (2 × 35 Menit).
Kegiatan Awal (10 Menit)
1.      Salah seorang siswa diminta menyiapkan seluruh siswa dan kemudian dilanjutkan dengan memimpin do’a.
2.      Guru mencek kehadiran siswa.
3.      Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri atas 3 orang siswa dan kepada setiap anggota kelompok guru memberi nomor.
4.      Guru mempersilahkan siswa menyiapkan alat tulis untuk belajar.
5.      Guru memberikan handout kepada setiap siswa.
6.  Guru memberitahukan materi pembelajaran dan  tujuan pembelajaran kepada siswa.
7.      Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang satuan-satuan waktu yang diketahui siswa dan guru membimbing jawaban siswa.

Kegiatan Inti
F Eksplorasi (10 Menit)
-         Guru menampilkan slide power point dengan bantuan LCD proyektor dimana slide power point tersebut berisi materi dan gambar jam, kalender, orang dewasa dan anak-anak serta gambar lainnya yang berkaitan dengan kesetaraan antarsatuan waktu. Dalam penampilan slide powerpoint tersebut, guru selalu komunikatif dan bertanya jawab dengan siswa mengenai materi-materi tentang satuan waktu pada slide power point tersebut untuk mengeksplorasi kemampuan siswa.

F Elaborasi (30 menit)
-    Setiap siswa diminta membaca materi pada handout dan mendiskusikan contoh-contoh soal pada handout untuk lebih mendalami kesetaraan antarsatuan waktu.
-     Guru memberikan 5 buah soal  kepada setiap kelompok untuk didiskusikan.
-    Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar dan memberitahukan kepada setiap kelompok bahwa semua anggota kelompok harus mengetahui dan memahami jawaban pada kelompok masing-masing.
-  Selama diskusi berlangsung guru mengamati siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing dan memberikan bantuan jika dibutuhkan siswa.
-      Guru memanggil satu nomor tertentu, dan siswa yang nomornya terpanggil mengacungkan tangannya dan dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan nomor 1 untuk seluruh kelas.
-    Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang kebenaran jawaban nomor 1 tersebut. Jika jawaban belum benar maka diberi kesempatan untuk kelompok lain menjawabnya. Jika tidak ada yang dapat memecahkan soal tersebut maka guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban secara bersama-sama.
-      Hal yang sama juga dilakukan untuk soal nomor 2 sampai dengan soal nomor 5.

F Konfirmasi (5 menit)
-         Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
-         Guru meluruskan kesalah pemahaman konsep pada siswa dan memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan Penutup (15 menit).
F Guru menyimpulkan materi secara bersama-sama dengan siswa.
F Guru memberikan kuis.
Soal kuis:
a.      4 jam = ... menit
b.      3 minggu = ... hari
c.      2 tahun = .... bulan
d.      2 abad = ... tahun
e.      5 windu = ... tahun.
F Guru mengumpulkan jawaban kuis siswa dan selanjutnya memberikan Pekerjaan Rumah pada siswa.
F Guru menutup pembelajaran dengan menuntun siswa mengucapkan Alhamdulillaahirabbil’alamiin.
F Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan salam.

Pertemuan 2 ((2 × 35 Menit).
Kegiatan Awal (10 Menit)
1.      Salah seorang siswa diminta menyiapkan seluruh siswa dan kemudian dilanjutkan dengan memimpin do’a.
2.      Guru mencek kehadiran siswa.
3.      Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing kembali seperti pertemuan sebelumnya.
4.      Guru mempersilahkan siswa memasang nomor yang diberikan.
8.      Guru mempersilahkan siswa menyiapkan alat tulis untuk belajar.
9.      Guru memberikan handout kepada setiap siswa.
10. Guru memberitahukan materi pembelajaran dan  tujuan pembelajaran kepada siswa.
11. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang satuan-satuan panjang yang diketahui siswa dan guru membimbing jawaban siswa.

Kegiatan Inti
F Eksplorasi (10 Menit)
-    Guru menampilkan slide power point dengan bantuan LCD proyektor dimana slide power point tersebut berisi materi satuan-satuan panjang, gambar –gambar yang berkaitan dengan satuan panjang. Dalam penampilan slide powerpoint tersebut, guru selalu komunikatif dan bertanya jawab dengan siswa mengenai materi-materi tentang satuan panjang pada slide power point tersebut untuk mengeksplorasi kemampuan siswa mengenai kesetaraan antarsatuan panjang.
F Elaborasi (30 menit)
-   Setiap siswa diminta membaca materi pada handout dan mendiskusikan contoh-contoh soal pada handout untuk lebih mendalami kesetaraan antarsatuan panjang.
-     Guru memberikan 5 buah soal  kepada setiap kelompok untuk didiskusikan.
-    Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar dan guru memberitahukan kepada setiap kelompok bahwa semua anggota kelompok harus mengetahui dan memahami jawaban pada kelompok masing-masing.
- Selama diskusi berlangsung guru mengamati siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing dan memberikan bantuan jika dibutuhkan siswa.
-       Guru memanggil satu nomor tertentu, dan siswa yang nomornya terpanggil mengacungkan tangannya dan dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan nomor 1 untuk seluruh kelas.
-   Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang kebenaran jawaban nomor 1 tersebut. Jika jawaban belum benar maka diberi kesempatan untuk kelompok lain menjawabnya. Jika tidak ada yang dapat memecahkan soal tersebut maka guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban secara bersama-sama.
-         Hal yang sama juga dilakukan untuk soal nomor 2 sampai dengan 5.

F Konfirmasi (5 menit)
-         Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
-         Guru meluruskan kesalah pemahaman konsep pada siswa dan memberikan penguatan serta penyimpulan.
Kegiatan Penutup (15 menit).
1.   Guru menyimpulkan materi secara bersama-sama dengan siswa.
2.     Guru memberikan kuis.
     Soal kuis:
     a.      1 m = ... dm
     b.      2 km = ... m
     c.      5 cm = ...mm
     d.      3.000 m = ... km
     e.      400.000 cm = ... hm

3.  Guru mengumpulkan jawaban kuis siswa dan selanjutnya memberikan Pekerjaan Rumah pada siswa.
4. Guru menutup pembelajaran dengan menuntun siswa mengucapkan Alhamdulillaahirabbil’alamiin.
5.      Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan salam.

Pertemuan 3 ((2 × 35 Menit).
Kegiatan Awal (10 Menit)
1.      Salah seorang siswa diminta menyiapkan seluruh siswa dan kemudian dilanjutkan dengan memimpin do’a.
2.      Guru mencek kehadiran siswa.
3.    Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing kembali seperti pertemuan sebelumnya.
4.      Guru mempersilahkan siswa memasang nomor yang diberikan.
5.      Guru mempersilahkan siswa menyiapkan alat tulis untuk belajar.
6.      Guru memberikan handout kepada setiap siswa.
7.  Guru memberitahukan materi pembelajaran dan  tujuan pembelajaran kepada siswa.
8.   Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang satuan-satuan berat yang diketahui siswa dan guru membimbing jawaban siswa.

Kegiatan Inti
F Eksplorasi (10 Menit)
-         Guru menampilkan slide power point dengan bantuan LCD proyektor dimana slide power point tersebut berisi materi satuan-satuan berat, gambar –gambar yang berkaitan dengan satuan berat. Dalam penampilan slide powerpoint tersebut, guru selalu komunikatif dan bertanya jawab dengan siswa mengenai materi-materi tentang satuan berat pada slide power point tersebut untuk mengeksplorasi kemampuan siswa mengenai kesetaraan antarsatuan berat.
F Elaborasi (30 menit)
-      Setiap siswa diminta membaca materi pada handout dan mendiskusikan contoh-contoh soal pada handout untuk lebih mendalami kesetaraan antarsatuan panjang.
-    Guru memberikan 5 buah soal  kepada setiap kelompok untuk didiskusikan.
-   Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling benar dan guru memberitahukan kepada setiap kelompok bahwa semua anggota kelompok harus mengetahui dan memahami jawaban pada kelompok masing-masing.
-  Selama diskusi berlangsung guru mengamati siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing dan memberikan bantuan jika dibutuhkan siswa.
-      Guru memanggil satu nomor tertentu, dan siswa yang nomornya terpanggil mengacungkan tangannya dan dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan nomor 1 untuk seluruh kelas.
-   Guru memberikan umpan balik kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang kebenaran jawaban nomor 1 tersebut. Jika jawaban belum benar maka diberi kesempatan untuk kelompok lain menjawabnya. Jika tidak ada yang dapat memecahkan soal tersebut maka guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban secara bersama-sama.
-         Hal yang sama juga dilakukan untuk soal nomor 2 sampai dengan 5.

F Konfirmasi (5 menit)
-         Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
-         Guru meluruskan kesalah pemahaman konsep pada siswa dan memberikan penguatan.
Kegiatan Penutup (15 menit).
1.  Guru menyimpulkan materi secara bersama-sama dengan siswa.
2. Guru memberikan kuis.
       Soal kuis:
        a.      2 kg = ... hg
        b.      1 dg = ... mg
        c.      1.000 g = ... kg
       d.      400 dag = ... ons
       e.      5 ton = ... kg

c.  Guru mengumpulkan jawaban kuis siswa dan selanjutnya memberikan Pekerjaan Rumah pada siswa.
d.  Guru memberikan kuisioner kepada siswa untuk mengevaluasi strategi, teknologi, media dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
e.      Guru mengumpulkan kuisioner tersebut.
f. Guru menutup pembelajaran dengan menuntun siswa mengucapkan Alhamdulillaahirabbil’alamiin.
g.      Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan salam.

E.     Alat/ Media atau sumber belajar
Media                      : Handout, Laptop/ Komputer dan LCD Proyektor
Sumber belajar      : Buku teks Matematika BSE kelas IV, Buku Matematika         Kelas IV Erlangga, dan buku matematika kelas IV Tiga Serangkai.

F.     Penilaian
1.      Tes tertulis: Kuis dan Ulangan harian untuk aspek kognitif.
2.   Tes skala sikap untuk aspek Affektif diamati selama proses pembelajaran.

Soal Ulangan harian:
Petunjuk soal: Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar dan tepat!
1.      5 jam = ... menit
2.      2 menit = ... detik
3.      3 abad = ... tahun
4.      16 tahun = ... windu.
5.      2 km = ... dam
6.      3 m = ... dm
7.      100 cm = ... m
8.      4 kg = ... ons
9.      5 hg = ... dag
10. 10 ton = ... kg.


Kunci jawaban:
1.      300
2.      120
3.      300
4.      2
5.      200
6.      30
7.      1
8.      40
9.      50
10. 10.000

Skor penilaian:
Masing-masing soal mempunyai bobot nilai 10. Jadi skor penilaian seluruh soal adalah 100.

Tindak Lanjut:
1.  Dilakukan remedial terhadap siswa yang tidak tuntas dimana skornya kurang dari kriteria ketuntasan minimal yaitu 70.
2.  Dilakukan pengayaan terhadap siswa yang telah tuntas dimana skornya telah memenuhi dan melebihi KKM yang telah ditentukan yaitu 70.

                                                                          Padang Panjang,   Mei 2014
Mengetahui,                                                      Guru Matematika   
Kepala Sekolah SDN 15 Tanah Hitam

Ratna Wilis, S.Pd.                                              Fitri Yanti, S.Pd.
NIP. 19580727 198305 2 001                    NIP. 19821010 200902002




DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, Azhar. 2003. Media pembelajaran. Jakarta: Raja grafindo Persada.

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Huda, Miftahul. 2012. Coopreative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Smaldino, Sharon E, dkk. Instructional Technology and Media for Learning.

Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.