Cute Yellow Pencil

Rabu, 18 Juni 2014

uji Chi- Kuadrat


BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
Statistik diartikan sebagai kumpulan data bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan (Sudjana 2005: 2). Sedangkan statistika diartikan sebagai ilmunya. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan (Sudjana 2005: 3). Disadari atau tidak, statistika sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Statistika sangat penting digunakan dalam bidang teknik, industri, bisnis, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya.
Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan, tidak akan terlepas dari masalah statistika.
Masalah statistika dapat diselesaikan dengan metode-metode statistik. Dalam dunia perkuliahan, para mahasiswa yang skripsi atau tugas akhirnya berupa studi kasus atau penelitian biasanya menggunakan metode statistika untuk menyelesaikan analisis data skripsi atau tugas akhir.
Mata kuliah mengenai metode statistika tidak hanya diajarkan kepada mahasiswa jurusan matematika saja. Akan tetapi seluruh mahasiswa disemua jurusan diajarkan mata kuliah tersebut. Hanya saja penekanan metode statistika pada mahasiswa jurusan matematika lebih mendalam sehingga pemahaman mereka mengenai statistika lebih paham daripada mahasiswa dari jurusan lain. Karena membahas berbagai pengolah data data penelitian.
Oval: 1Dalam proses pengolah data banyak dilakukan berbagai pengujian sampai hasil penelitian itu dikatakan valid atau diterima. Pada makalah ini akan dibahas tentang pengujian Chi-Kuadrat atau disebut juga dengan Chi Square.



BAB II
PEMBAHASAN



1.      Pengertian dan Kegunaan Uji Chi-Kuadrat
Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
Chi-kuadrat ini digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa vaktor atau mngevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak.
Oval: 2Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
Beberapa hal yang perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square adalah:
Ø  Distribusi  chi-square memiliki satu parameter yaitu derajat  bebas (db).
Ø  Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
Ø  Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Ø  Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1.
a)      Uji Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Goodness of Fit
b)      Uji Kebebasan
c)      Uji Beberapa Proporsi (Prinsip pengerjaan (b) dan (c) sama saja)
Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian.
Metode Chi-kuadrat menggunakan data nominal, data tersebut diperoleh dari hasil menghitung. Sedangkan besarnya nilai chi-kuadrat bukan merupakan ukuran derajat hubungan atau perbedaan.
Macam-macam bentuk analisa Chi-kuadrat :
v  Penaksiran standar deviasi
v  Pengujian hipotesis standar deviasi
v  Pengujian hipotesis perbedaan beberapa proporsi atau chi-square dari data multinominal
v  Uji hipotesis tentang ketergantungan suatu variabel terhadap variabel lain/uji Chi-square dari tabel kontingensi/tabel dwikasta/tabel silang
v  Uji hipotesis kesesuaian bentuk kurva distribusi frekuensi terhadap distribusi peluang teoritisnya atau uji Chi-square tentang goodness of fit
2)      Ketentuan Pemakaian Chi-Kuadrat (X2)
Agar pengujian hipotesis dengan chi-kuadrat dapat digunakan dengan baik, maka hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1)      Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan kita bahwa terdapat kesamaan antara distribusi teoretis dengan distribusi sampling chi-kuadrat.
2)      Pengamatan harus bersifat independen (unpaired). Ini berarti bahwa jawaban satu subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban subjek lain atau satu subjek hanya satu kali digunakan dalam analisis.
3)      Pengujian chi-kuadrat hanya dapat digunakan pada data deskrit (data frekuensi atau data kategori) atau data kontinu yang telah dikelompokan menjadi kategori.
4)      Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama dengan jumlah frekuensi yang diamati.
5)      Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (table 2 x 2) tidak boleh ada nilai ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum, bila nilai yang diharapkan terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5) sebaiknya chi-kuadrat tidak digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang berlebih (over estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi dari Yates.
Bila tidak cukup besar, maka adanya satu nilai ekspektasi yang lebih kecil dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang diinginkan. Pada pengujian chi-kuadrat dengan banyak ketegori, bila terdapat lebih dari satu nilai ekspektasi kurang dari 5 maka, nilai-nilai ekspektasi tersebut dapat digabungkan dengan konsekuensi jumlah kategori akan berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.
3)    Uji Distribusi Normal menggunakan uji Chi Kuadrat
Uji normalitas dengan Chi Kuadrat (X2) dipergunakan untuk menguji data dalam bentuk data kelompok dalam tabel distribusi frekuensi. Seperti halnya uji Liliefors, uji normalitas dengan uji Chi-Kuadrat dilakukan dengan langkah-langkah:

Pertama-tama,
tentukan taraf signifikansi, misalkan 0,05 untuk menguji hipotesis:
Ho:
Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
dengan
kriteria pengujian:
Jika X2hitung < X2tabel terima Ho
Jika X2hitung > X2tabel tolak Ho
Kedua, lakukan langkah-langkah uji normalitas dengan chi kuadrat (X2) sebagai berikut:
1.      Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok (jika data belum disajikan dalam tabel disitribusi frekuensi kelompok).
2.      Mencari rerata (mean) data kelompok
3.      Mencari simpangan baku data kelompok
4.      Tentukan batas nyata (tepi kelas) tiap interval kelas dan jadikan sebagai Xi(X1, X2, X3, ..., Xn). Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas (Xi) menjadi nilai baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn. Dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus Zi = (Xi - )/s
5.      Tentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan di bawah kurva normal standar dari 0 ke Z, dan disebut dengan F(Zi)).
6.      Tentukan luas tiap kelas interval dengan cara mengulangi nilai F(z) yang lebih besar diatas atau dibawahnya.
7.      Tentukan Ei (frekuensi eskpektasi) dengan cara membagi luas kelas tiap interval dibagi number of cases (n).
8.      Masukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai Oi
9.      Cari nilai setiap interval
10.  Tentukan nilai X2hitung setiap interval
11.  Tentukan nilai X2tabel pada taraf signifikansi dan derajat kebebasan k-1 dengan k adalah banyaknya kelas/kelompok interval
12.  Bandingkan jumlah total X2hitung dengan X2tabel
13.  Apabila X2hitung < X2tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika X2hitung > X2tabel maka sampel berasal dari populasi tidak normal
Rumus Chi Kuadrat yang digunakan adalah :
Keterangan:


Contoh soal:
Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan diambil sebuah sampel acak berukuran 100. Dicatat dalam distribusi frekuensi, hasilnya sebagai berikut:
Tabel Tinggi 100 mahasiswa
Tinggi (cm)
f
140-144
7
145-149
10
150-154
16
155-159
23
160-164
21
165-169
17
170-174
6
Jumlah
100
Apakah hipotesis sampel itu berasal dari distribusi normal pada taraf nyata  = 0,05 dan  = 0,01 dan dk = (k-3)?
Penyelesaian:
Tinggi (cm)
Fi
Xi
fiXi
Xi-
fi
140-144
7
142
994
-15,8
249,64
1747,48
145-149
10
147
1470
-10,8
116,64
1166,4
150-154
16
152
2432
-5,8
33,64
538,24
155-159
23
157
3611
-0,8
0,64
14,72
160-164
21
162
3402
4,2
17,64
370,44
165-169
17
167
2839
9,2
84,64
1438,88
170-174
6
172
1032
14,2
201,64
1209,84
Jumlah
100

15780


6486
 =  =  = 157,8.
S=             =  = 8,09
Setelah didapat  dan s = 8,09. Selanjutnya perlu ditentukan batas-batas kelas interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal bagi setiap interval. Kelas interval kesatu dibatasi oleh 139,5 dan 144,5 atau dalam angka standar z dibatasi oleh -2,26 dan -1,64. Luas dibawah kurva normal untuk interval kesatu = 0,4881-0,4495 = 0,0386, sehingga frekuensi teoritik untuk kelas interval ini = 100 × 0,0386 = 3,9. Jika perhitungan yang sama dilakukan untuk kelas-kelas interval lainnya, didapat hasil dibawah ini:
Tabel frekuensi diharapkan dan Pengamatan
Batas kelas (x)
Z untuk batas kelas
Luas tiap kelas interval
Frekuensi diharapkan ()
Frekuansi pengamatan (
139,5
-2,26

0,0386

3,9

7
144,5
-1,64

0,1010

10,1

10
149,5
-1,03

0,1894

18,9

16
154,5
-0,41

0,2423

24,2

23
159,5
+0,21

0,2135

21,4

21
164,5
+0,83

0,1298

13,0

17
169,5
+1,45

0,0538

5,4

6
174,5
+2,06



Dengan menggunakan rumus:
 
 = 4,27.
Dari daftar distribusi frekuensi dapat dilihat bahwa banyak kelas k = 7, sehingga dk untuk distribusi chi-kuadrat = 4. Diperoleh = 9,49 dan = 13,3.
Dari hasil diatas diperoleh  hitung  <  tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis sampel itu berasal dari distribusi normal atau  diterima.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a.              Uji normalitas data dengan menggunakan Chi Kuadrat, data harus berdistribusi frekuensi atau data bergolong.
b.             Uji normalitas data dengan menggunakan uji Chi Kuadrat langkah-langkahnya adalah:
Pertama-tama, tentukan taraf signifikansi, misalkan 0,05 untuk menguji hipotesis:
Ho:
Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
dengan
kriteria pengujian:
Jika X2hitung < X2tabel terima Ho
Jika X2hitung > X2tabel tolak Ho

Kedua, lakukan langkah-langkah uji normalitas dengan chi kuadrat (X2) sebagai berikut:
1.      Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok (jika data belum disajikan dalam tabel disitribusi frekuensi kelompok).
2.      Mencari rerata (mean) data kelompok
3.      Mencari simpangan baku data kelompok
4.      Tentukan batas nyata (tepi kelas) tiap interval kelas dan jadikan sebagai Xi(X1, X2, X3, ..., Xn). Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas (Xi) menjadi nilai baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn. Dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus Zi = (Xi - )/s
5.      Tentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan di bawah kurva normal standar dari 0 ke Z, dan disebut dengan F(Zi)).
6.      Tentukan luas tiap kelas interval dengan cara mengulangi nilai F(z) yang lebih besar diatas atau dibawahnya.
7.      Tentukan Ei (frekuensi eskpektasi) dengan cara membagi luas kelas tiap interval dibagi number of cases (n).
8.      Masukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai Oi
9.      Cari nilai setiap interval
10.  Tentukan nilai X2hitung setiap interval
11.  Tentukan nilai X2tabel pada taraf signifikansi dan derajat kebebasan k-1 dengan k adalah banyaknya kelas/kelompok interval
12.  Bandingkan jumlah total X2hitung dengan X2tabel
13.  Apabila X2hitung < X2tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika X2hitung > X2tabel maka sampel berasal dari populasi tidak normal
Rumus Chi Kuadrat yang digunakan adalah :
BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
Statistik diartikan sebagai kumpulan data bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan (Sudjana 2005: 2). Sedangkan statistika diartikan sebagai ilmunya. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan (Sudjana 2005: 3). Disadari atau tidak, statistika sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Statistika sangat penting digunakan dalam bidang teknik, industri, bisnis, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya.
Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan, tidak akan terlepas dari masalah statistika. Masalah statistika dapat diselesaikan dengan metode-metode statistik. Dalam dunia perkuliahan, para mahasiswa yang skripsi atau tugas akhirnya berupa studi kasus atau penelitian biasanya menggunakan metode statistika untuk menyelesaikan analisis data skripsi atau tugas akhir.
Mata kuliah mengenai metode statistika tidak hanya diajarkan kepada mahasiswa jurusan matematika saja. Akan tetapi seluruh mahasiswa disemua jurusan diajarkan mata kuliah tersebut. Hanya saja penekanan metode statistika pada mahasiswa jurusan matematika lebih mendalam sehingga pemahaman mereka mengenai statistika lebih paham daripada mahasiswa dari jurusan lain. Karena membahas berbagai pengolah data data penelitian.
Oval: 1Dalam proses pengolah data banyak dilakukan berbagai pengujian sampai hasil penelitian itu dikatakan valid atau diterima. Pada makalah ini akan dibahas tentang pengujian Chi-Kuadrat atau disebut juga dengan Chi Square.



BAB II
PEMBAHASAN



1.      Pengertian dan Kegunaan Uji Chi-Kuadrat
Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
Chi-kuadrat ini digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa vaktor atau mngevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak.
Oval: 2Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
Beberapa hal yang perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square adalah:
Ø  Distribusi  chi-square memiliki satu parameter yaitu derajat  bebas (db).
Ø  Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
Ø  Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Ø  Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1.
a)      Uji Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Goodness of Fit
b)      Uji Kebebasan
c)      Uji Beberapa Proporsi (Prinsip pengerjaan (b) dan (c) sama saja)
Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian.
Metode Chi-kuadrat menggunakan data nominal, data tersebut diperoleh dari hasil menghitung. Sedangkan besarnya nilai chi-kuadrat bukan merupakan ukuran derajat hubungan atau perbedaan.
Macam-macam bentuk analisa Chi-kuadrat :
v  Penaksiran standar deviasi
v  Pengujian hipotesis standar deviasi
v  Pengujian hipotesis perbedaan beberapa proporsi atau chi-square dari data multinominal
v  Uji hipotesis tentang ketergantungan suatu variabel terhadap variabel lain/uji Chi-square dari tabel kontingensi/tabel dwikasta/tabel silang
v  Uji hipotesis kesesuaian bentuk kurva distribusi frekuensi terhadap distribusi peluang teoritisnya atau uji Chi-square tentang goodness of fit
2)      Ketentuan Pemakaian Chi-Kuadrat (X2)
Agar pengujian hipotesis dengan chi-kuadrat dapat digunakan dengan baik, maka hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1)      Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan kita bahwa terdapat kesamaan antara distribusi teoretis dengan distribusi sampling chi-kuadrat.
2)      Pengamatan harus bersifat independen (unpaired). Ini berarti bahwa jawaban satu subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban subjek lain atau satu subjek hanya satu kali digunakan dalam analisis.
3)      Pengujian chi-kuadrat hanya dapat digunakan pada data deskrit (data frekuensi atau data kategori) atau data kontinu yang telah dikelompokan menjadi kategori.
4)      Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama dengan jumlah frekuensi yang diamati.
5)      Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (table 2 x 2) tidak boleh ada nilai ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum, bila nilai yang diharapkan terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5) sebaiknya chi-kuadrat tidak digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang berlebih (over estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi dari Yates.
Bila tidak cukup besar, maka adanya satu nilai ekspektasi yang lebih kecil dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang diinginkan. Pada pengujian chi-kuadrat dengan banyak ketegori, bila terdapat lebih dari satu nilai ekspektasi kurang dari 5 maka, nilai-nilai ekspektasi tersebut dapat digabungkan dengan konsekuensi jumlah kategori akan berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.
3)    Uji Distribusi Normal menggunakan uji Chi Kuadrat
Uji normalitas dengan Chi Kuadrat (X2) dipergunakan untuk menguji data dalam bentuk data kelompok dalam tabel distribusi frekuensi. Seperti halnya uji Liliefors, uji normalitas dengan uji Chi-Kuadrat dilakukan dengan langkah-langkah:

Pertama-tama,
tentukan taraf signifikansi, misalkan 0,05 untuk menguji hipotesis:
Ho:
Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
dengan
kriteria pengujian:
Jika X2hitung < X2tabel terima Ho
Jika X2hitung > X2tabel tolak Ho
Kedua, lakukan langkah-langkah uji normalitas dengan chi kuadrat (X2) sebagai berikut:
1.      Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok (jika data belum disajikan dalam tabel disitribusi frekuensi kelompok).
2.      Mencari rerata (mean) data kelompok
3.      Mencari simpangan baku data kelompok
4.      Tentukan batas nyata (tepi kelas) tiap interval kelas dan jadikan sebagai Xi(X1, X2, X3, ..., Xn). Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas (Xi) menjadi nilai baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn. Dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus Zi = (Xi - )/s
5.      Tentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan di bawah kurva normal standar dari 0 ke Z, dan disebut dengan F(Zi)).
6.      Tentukan luas tiap kelas interval dengan cara mengulangi nilai F(z) yang lebih besar diatas atau dibawahnya.
7.      Tentukan Ei (frekuensi eskpektasi) dengan cara membagi luas kelas tiap interval dibagi number of cases (n).
8.      Masukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai Oi
9.      Cari nilai setiap interval
10.  Tentukan nilai X2hitung setiap interval
11.  Tentukan nilai X2tabel pada taraf signifikansi dan derajat kebebasan k-1 dengan k adalah banyaknya kelas/kelompok interval
12.  Bandingkan jumlah total X2hitung dengan X2tabel
13.  Apabila X2hitung < X2tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika X2hitung > X2tabel maka sampel berasal dari populasi tidak normal
Rumus Chi Kuadrat yang digunakan adalah :
Keterangan:


Contoh soal:
Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan diambil sebuah sampel acak berukuran 100. Dicatat dalam distribusi frekuensi, hasilnya sebagai berikut:
Tabel Tinggi 100 mahasiswa
Tinggi (cm)
f
140-144
7
145-149
10
150-154
16
155-159
23
160-164
21
165-169
17
170-174
6
Jumlah
100
Apakah hipotesis sampel itu berasal dari distribusi normal pada taraf nyata  = 0,05 dan  = 0,01 dan dk = (k-3)?
Penyelesaian:
Tinggi (cm)
Fi
Xi
fiXi
Xi-
fi
140-144
7
142
994
-15,8
249,64
1747,48
145-149
10
147
1470
-10,8
116,64
1166,4
150-154
16
152
2432
-5,8
33,64
538,24
155-159
23
157
3611
-0,8
0,64
14,72
160-164
21
162
3402
4,2
17,64
370,44
165-169
17
167
2839
9,2
84,64
1438,88
170-174
6
172
1032
14,2
201,64
1209,84
Jumlah
100

15780


6486
 =  =  = 157,8.
S=             =  = 8,09
Setelah didapat  dan s = 8,09. Selanjutnya perlu ditentukan batas-batas kelas interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal bagi setiap interval. Kelas interval kesatu dibatasi oleh 139,5 dan 144,5 atau dalam angka standar z dibatasi oleh -2,26 dan -1,64. Luas dibawah kurva normal untuk interval kesatu = 0,4881-0,4495 = 0,0386, sehingga frekuensi teoritik untuk kelas interval ini = 100 × 0,0386 = 3,9. Jika perhitungan yang sama dilakukan untuk kelas-kelas interval lainnya, didapat hasil dibawah ini:
Tabel frekuensi diharapkan dan Pengamatan
Batas kelas (x)
Z untuk batas kelas
Luas tiap kelas interval
Frekuensi diharapkan ()
Frekuansi pengamatan (
139,5
-2,26

0,0386

3,9

7
144,5
-1,64

0,1010

10,1

10
149,5
-1,03

0,1894

18,9

16
154,5
-0,41

0,2423

24,2

23
159,5
+0,21

0,2135

21,4

21
164,5
+0,83

0,1298

13,0

17
169,5
+1,45

0,0538

5,4

6
174,5
+2,06



Dengan menggunakan rumus:
 
 = 4,27.
Dari daftar distribusi frekuensi dapat dilihat bahwa banyak kelas k = 7, sehingga dk untuk distribusi chi-kuadrat = 4. Diperoleh = 9,49 dan = 13,3.
Dari hasil diatas diperoleh  hitung  <  tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis sampel itu berasal dari distribusi normal atau  diterima.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a.              Uji normalitas data dengan menggunakan Chi Kuadrat, data harus berdistribusi frekuensi atau data bergolong.
b.             Uji normalitas data dengan menggunakan uji Chi Kuadrat langkah-langkahnya adalah:
Pertama-tama, tentukan taraf signifikansi, misalkan 0,05 untuk menguji hipotesis:
Ho:
Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
dengan
kriteria pengujian:
Jika X2hitung < X2tabel terima Ho
Jika X2hitung > X2tabel tolak Ho

Kedua, lakukan langkah-langkah uji normalitas dengan chi kuadrat (X2) sebagai berikut:
1.      Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok (jika data belum disajikan dalam tabel disitribusi frekuensi kelompok).
2.      Mencari rerata (mean) data kelompok
3.      Mencari simpangan baku data kelompok
4.      Tentukan batas nyata (tepi kelas) tiap interval kelas dan jadikan sebagai Xi(X1, X2, X3, ..., Xn). Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas (Xi) menjadi nilai baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn. Dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus Zi = (Xi - )/s
5.      Tentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan di bawah kurva normal standar dari 0 ke Z, dan disebut dengan F(Zi)).
6.      Tentukan luas tiap kelas interval dengan cara mengulangi nilai F(z) yang lebih besar diatas atau dibawahnya.
7.      Tentukan Ei (frekuensi eskpektasi) dengan cara membagi luas kelas tiap interval dibagi number of cases (n).
8.      Masukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai Oi
9.      Cari nilai setiap interval
10.  Tentukan nilai X2hitung setiap interval
11.  Tentukan nilai X2tabel pada taraf signifikansi dan derajat kebebasan k-1 dengan k adalah banyaknya kelas/kelompok interval
12.  Bandingkan jumlah total X2hitung dengan X2tabel
13.  Apabila X2hitung < X2tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika X2hitung > X2tabel maka sampel berasal dari populasi tidak normal
Rumus Chi Kuadrat yang digunakan adalah :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar